1 SAM.2:1-10
Di bagian ini kita melihat doa syukur Hana. Ungkapan syukur atas perkenanan Tuhan mengabulkan doanya. Hana memiliki pergumulan yang sangat berat, dan untuk itu ia menghadap Tuhan dalam doa. Tuhan mengabulkan apa yang menjadi pergumulan Hana. Dia menerima anugerah dari Tuhan. Anugerah yang diterimannya merupakan jawaban dari doanya.
Hana telah menerima anugerah dari Allah, dan karena itu ia mensyukurinya melalui doa dan penyembahan. Hal ini berbeda dengan 9 orang kusta di dalam Luk.17:17. Dia mengungkapkan rasa syukur itu dalam doa dan penyembahan. Hana melihat bahwa penyembahan itu merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidupnya dan itu merupakan sebuah kemuliaan.
Hana melihat bahwa ucapan syukur itu merupakan hal yang yang paling mendasar di dalam doa. Dia mensyukuri campur tangan Tuhan yang ajaib atas hidupnya. Kekalahan masa lampau karena penderitaan diubah oleh Tuhan menjadi kemenangan. Kemenangan inilah yang melegakan hatinya. Ini anugerah Tuhan yang harus disyukuri.
Ucapan syukurnya telah menjadi dorongan baginya untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan. Dia mempersembahkan anaknya untuk menjadi hamba-Nya. Ungkapan syukurnya tidak hanya ditahan di dalam batin, tetapai diucapkan melalui perkataan. Bagaimana bibirnya terbuka untuk menyatakan anugerah Tuhan melalui doa dan penyembahan.
Kekuatan dan kemampuan manusia sangat terbatas dalam menghadapi pergumulan hidup, tetapi tangan Tuhan sanggup melakukan segalanya. Tidak ada kata lain bagi kita yang merindukan kemenangan dan kenyamanan, selain datang kepada Tuhan dalam doa, Sebab doa dapat mengubah segala sesuatunya.
